Tidak lama lagi tepatnya 22-24 november 2007, bertempat digedung purna budaya Universitas Gajah Mada Jogjakarta, segenap pelajar dan mahasiswa asal kalimantan yang sedang belajar di jogjakarta akan mengadakan acara bertajuk pesta seni dan budaya dayak. Acara yang pada tahun ini di koordinator oleh pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat ini, merupakan kali ke empat dilaksanakan di kota budaya sekaligus kota pelajar ini. Program tahunan yang juga merupakan hasil kerjasama antara dewan kebudayaan dan pariwisata jogjakarta dengan dinas pariwisata propinsi Kalimantan Barat ini sempat vakum penyelenggaraannya pada tahun 2006 yang lalu. Oleh karena itu, di harapkan pada tahun ini menjadi titik tolak kebangkitan para kaum muda penerus budaya dayak agar tetap concern untuk tetap menjaga warisan leluhur yang adiluhung tersebut.Pesta yang oleh orang dayak disebut gawai (baca= gawai) dayak di jogjakarta ini, pertama kalinya diadakan pada tahun 2002. Ketika itu yang menjadi koordinator adalah pelajar dan mahasiswa Kabupaten Sintang, Kalimanatan Barat. Pada tahun berikutnya pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang menjadi koordinator. Berturut-turut pada tahun 2004 dikoordinator oleh pelajar dan mahasiswa Kabupaten Sintang , dan pada tahun 2005 dikoordinator oleh pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.Dari tahun ke tahun keikutsertaan forum dan komunitas dayak selalu mengalami peningkatan. Pada awal penyelenggaraannya, komunitas dayak yang mengikuti acara ini hanya komunitas-komunitas yang ada di seputar jogjakarta. Kemudian pada penyelenggaraan berikutnya, gawai dayak tidak lagi hanya diikuti masyarakat atau komunitas dayak yang ada di jogjakarta saja, melainkan diikuti dari semua komunitas dayak yang ada di pulau Jawa.Terdata forum-forum maupun komunitas-komunitas dayak yang ikut serta dalam penyelenggaraan gawai dayak kali ini adalah : forum pelajar mahasiswa kristiani Sintang (FPMKS), forum komunikasi mahasiswa Kabupaten Melawi (FOKUS MAPAWI), Ikatan pelajar mahasiswa Kabupaten Sanggau Yogyakarta (IPMKSY), ikatan pelajar dan mahasiswa dayak kapuas hulu (IPMDKH), bujang dara kayong (bedayong) asal kab. Ketapang, enggang borneo asal Singkawang, forum komunikasi mahasiswa Kabupaten Landak (FORMAKAL), forum pelajar mahasiswa Kabupaten Bengkayang (FPMKB), himpunan mahasiswa dayak Malang, komunitas mahasiswa dayak Kalimantan Tengah, Komunitas mahasiswa Dayak Kalimantan Timur, komunitas mahasiswa dayak Kalimantan Selatan, Dango khatulistiwa Jakarta, komunitas mahasiswa dayak dari Salatiga, komunitas mahasiswa dayak Solo, komunitas dayak Madiun, serta dari kelompok pemerhati budaya dayak dari institute seni Indonesia (ISI) jogjakarta.Pada acara gawai tersebut akan dipamerkan benda-benda hasil kerajinan tangan khas dari Kalimantan, makanan khas Kalimantan, pakaian adat Kalimantan, dan masih banyak lagi. Juga akan dilombakan permainan khas dari tanah borneo. Sementara itu pada malam harinya, diadakan festival tari yang akan menampilkan tarian adat dayak tarian kontemporer, maupun tarian kreasi yang diikuti oleh semua forum dan komunitas dayak.Oleh karena itu, dengan semangat yang tinggi untuk tetap mempertahankan adat dan budaya dayak agar tidak tertelan oleh arus modernisasi, serta sebagai ajang promosi budaya maupun pariwisata budaya, mari kita sukseskan pesta seni dan budaya dayak ke-IV sekalimantan ini. Tulisan ini juga bermaksud mengundang para blogger, para pembaca blogging, pencinta blogging yang juga pencinta seni, penyuka dunia maya, seniman, wartawan, atau apapun profesi Anda, agar dapat hadir di acara tersebut. Salam budaya…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Yupp
Kayaknya kudu datang nih
Ntar aku hubungi deh Bos KOMPAS biar bareng ke gawainya..
Thanks Mr Ninstain Odop infonya..
Teman-teman dijogja, mohon dukungan dan masukan teman-teman tentang HIMDAY (Himpunan Mahasiswa dan Mahasiswi Dayak) di semarang. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Himday sudah terbentuk, sekarang kami sedang menyusun agenda kerja kami dan meminta rekomendasi dari instansi pemerintahan yang ada di Kalbar, Kalteng dan KAltim. Mohon dukungan teman-teman. Salam dari kami.Oh ya Ketua-Wakil Ketua Himday: Feri Hyang daika- Marte
Realitas masyarakat dusun Beriam
Ada banyak daerah di kalbar yang sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah misalnya di beriam. Saya tidak tahu mengapa? dan sering kali pertanyaan itu juga baik spontan maupun terlontar dalam diskusi-diskusi menjadi perbincangan masyarakat beriam. Karena mereka (masy beriam) merasa prihatin akan situasi yang mereka alami. Ada juga yang bertanya "apakah pemerintah memang tidak mempunyai kepedulian dengan orang dayak?" kalau ditanya demikian tentu saya rasa pemerintah peduli atau mungkin........?namun saya yakin sebenarnya pemerintah peduli, kan tetapi mengapa seolah hal tersebut tidak mendapatkan perhatian?
Anda mungkin bisa membayangkan, bagaimana pedihnya kehidupan yang dilamai masyarakat di desa tersebut karena segala sesuatunya mereka bangun secara swadaya. Bayangkan saja, bagaimana mungkin disebuah desa/dusun tidak ada SD dan pasilitas umum lainnya, apakah ini yang dinamakan dengan peduli? Yang ada di dusun tersebut hanya sebuah gereja yang sangat sederhana, dan pos kamling serta sebuah wc umum.
Sementara anak-anak desa tersebut untuk sekolah mereka haru menempuh perjalanan setiap harinya 8 KM. Dan mengapa seolah mendirikan sebuah SD saja pemerintah tidak sanggub, sementara di daerah lain ada? Saya tidak habis berpikir, sebenarnya suara masyarakat di dusun beriam pernah dilaksanakan oleh pemerintah atau tidak dan saya tidak tahu bagaimana mungkin sebuah dusun di dekat jalan raya, pemerintah sendiri tidak pernah tahu akan kehidupan warganya?Hidup itu adalah proses untuk itu mau tidak mau kita harus menjalani segala proses itu
Post a Comment